Chat Box

Iklan Otomatis Native

Rabu, 29 Juni 2011

DiahTranslate V1.0

DiahTranslate V1.0
Author By Distiwan


Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Met malam temen2 Disty yang tercinta . Apa kabar hari ini? Kalian sehat2 aja kn?? Btw malem ini pas Disty lagi iseng2 nyari bahan buat skripsi, eh tw2 nyantol ke web j2me codes . Wah good tuh web nya buat temen2 yang lagi belajar j2me seperti aku hehe...

Nah disana Disty nemu tentang penggunaan Google Translate API yang digunakan dalam pembuatan translate. So kita gak perlu lagi mesti masukin kata2 ke database yang tentunya bikin mumet...met..met...

But bahasa yang Disty sediakan baru sebatas 
INDONESIAN to ENGLISH, 
ENGLISH to INDONESIAN dan 
INDONESIAN to FRENCH .


Wah Disty seneng bgt neh Guys cz Disty jd punya ilmu tuk buat aplikasi DiahTranslate. Yaa sedikit otak-atik source yang diberikan pada situs di atas hehe...But tentu ja ada masalah yang Disty temuin , yaitu ketika mengartikan kata tertentu dia menambahkan karakter asing seperti &#39 . Temen2 ada yang ngerti gak kenapa bisa seperti itu ?? But aplikasinya sudah bisa berjalan baik, yaa tinggal ilangin karakter itu ja seh hehe..Cm gak enak ja dipandang mata hehe

O iya buat temen2 yg mau coba aplikasiku bisa Download DiahTranslate disini . Smoga bermanfaat friends ^_^


Senin, 27 Juni 2011

KIKO

KIKO
Author By distiwan
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Halo temen2. Dah berapa hari ya Disty gak ngepost lagi ^_^ . Hmm apa kabarnya dirimu?? Hari ini Disty mau berbagi cerita yang berhubungan dengan kucing.Why kucing ?? Cz i like cat very much :P . It's so cute...Cerita ini kupersembahkan untuk kucingku tersayang yang kini telah tiada...hiks :( ... Smoga temen2 bisa menikmati...

“ Bu, ada apa ? “ Teriak diriku, makhluk berwarna hitam keabu-abuan dengan ekor yang lumayan panjang. Di depan mataku  tampak ibu dan ketiga saudaraku sedang dimasukkan ke dalam ember yang sangat besar. Mereka tidak bisa berkutik, lawannya terlalu kuat, dengan tubuh yang besar dan dapat berdiri dengan kedua kakinya yang kekar.

“ Kiko, lari….”Teriak salah satu saudaraku yang kini telah berada di dalam ember. Kiko , begitulah mereka memanggilku. Aku lahir ditengah kehidupan sebuah keluarga yang tergolong bahagia. Tanpa ayah, tanpa mengetahui mengapa aku berada disini. Disaat kelahiranku, aku melihat banyak wajah-wajah manusia dengan raut bahagia. Mereka pun menyambut kelahiran kami dengan suka cita. Namun ketika usiaku bertambah, mereka berubah. Mereka bukanlah manusia-manusiaku yang kulihat waktu itu. Mereka bukanlah manusia-manusiaku yang dengan tatapan hangat menyambut kelahiranku. Mengapa mereka berubah ??

Ketika ibu dan saudara-saudaraku telah berhasil ditangkap oleh kedua manusia itu, kini mereka berpaling ke arahku. Dengan panik aku segera berlari keluar dari rumah itu, rumah yang telah aku tempati selama ini. Mereka mengejarku , namun aku lebih lincah dari mereka. Secepat kilat aku berlari ke rumah sebelah dan menghilang dari pandangan mereka.

“ Aku selamat, Aku berhasil !! Tapi bagaimana dengan ibu dan saudara-saudaraku ? “. Berhari-hari aku berdiam diri dirumah yang menjadi tempat pelarianku ini. “ Aku menderita, Aku kesepian. Tanpa teman aku melanjutkan hidupku bahkan untuk mencari makan pun aku harus bekerja keras, untuk menangkap tikus-tikus yang berkeliaran dirumah itu”. “ Tidak apa-apa lah, yang penting Aku dapat menyambung hidupku “

Suatu hari terlintas dalam pikiranku untuk melihat keadaan keluarga manusiaku. “ Apakah mungkin ibu dan saudara-saudaraku masih berada di sana ?”

Dengan perasaan bercampur aduk aku memberanikan diri masuk ke rumah itu lagi. “ Kiko…” Sebuah suara yang berasal dari seorang gadis berambut sebahu yang kini telah berada dihadapanku, terdengar olehku. Aku kaget, secara spontan aku segera berlari keluar dari rumah itu. Anehnya gadis itu tidak mengejarku seperti yang ia lakukan di malam itu, namun aku tetap berlari menyelamatkan diriku.

Hari berikutnya aku mencoba lagi datang ke rumah itu, dan seperti hari sebelumnya gadis itu memanggil namaku tanpa mengejarku. Dia hanya diam tak bergerak dan setelah beberapa saat dia masuk ke suatu ruangan dan keluar lagi dengan membawa sepiring nasi dan ikan goreng. Kini dia menuju ke arahku, aku pun bersiap-siap untuk melarikan diri lagi. Namun kakiku seolah-olah membeku, mereka tidak mau menuruti perintahku untuk lari. Gadis itu terus berjalan ke arahku. Ketika ia berada tepat di depanku, dia berjongkok di depanku dan mengelus-elus kepalaku dengan tangan kirinya sambil meletakkan piring itu di depanku.
“ Apa yang terjadi ? Mengapa ia berubah menjadi baik seperti ini ? “

Tanpa berpikir panjang lagi, aku mulai menyantap makanan yang disuguhkan gadis itu padaku. Makanan itu sungguh sangat lezat, sudah lama aku tidak merasakan makanan seenak.

Tidak sampai 15 menit makanan itu aku habiskan. Tiba-tiba tangan gadis itu mendekati tubuhku, seolah-olah dia ingin menggendongku. Dengan sikap berjaga-jaga aku menegakkan buluku agar dia tahu bahwa aku masih tidak percaya padanya. Sepertinya dia tahu kalau aku masih takut padanya, dia pun segera meninggalkan aku ditempat itu seorang diri.

Beberapa hari setelah itu aku kembali ke rumah itu lagi, namun aku melihat  pintu dan jendela rumah itu terkunci. “ Dimana gadis itu ? “ Batinku.

Aku mengeong sekeras-kerasnya diluar rumah, namun gadis itu tidak muncul juga. Tiba-tiba aku melihat sebuah piring dari kaca tergeletak di lantai. Aku melongok ke dalam piring itu, ada nasi dan ikan goreng di dalamnya. Dengan lahap aku segera menyantap makanan itu.

Hari berikutnya aku ke rumah itu lagi, namun seperti hari sebelumnya, pintu dan jendela rumah itu masih terkunci tapi di teras rumah itu terdapat sepiring nasi dan ikan goreng seperti hari sebelumnya. Aku pun menyantap makanan itu dengan riang gembira.

Kejadian itu terus berulang setiap hari hingga suatu ketika, gadis itu terlihat duduk di teras belakang rumahnya sambil memegang piring kaca yang biasa diletakkan di teras dengan berisikan nasi dan ikan goreng. Aku yang sudah mulai percaya dengan gadis itu, segera mendekatinya. “ Meong…Meong “ Ku elus-elus kakinya dengan tubuhku dan dia pun menatapku dengan senyuman hangatnya.

Kemudian piring yang sedari tadi dipegang olehnya kini diturunkan ke lantai. Dia menatapku dengan lembut, seolah-olah menyuruhku menyantap makanan yang dihidangkannya.

Aku mulai menyantap makanan itu dengan lahap tanpa rasa takut berada di dekatnya. Setelah aku selesai makan, dia mendekatkan kedua tangannya ke arahku. Dia ingin menggendongku, aku pun hanya diam saja menyambut pelukannya. Dia memelukku dengan sangat erat hingga hatiku terasa hangat. Dia pun membawaku ke dalam rumahnya, rumah yang pernah aku tempati dahulu.

Ia menghentikan langkahnya ketika berada di suatu ruangan, yang disana telah menunggu anggota keluarga yang lain. Gadis itu menurunkanku di sofa, tempat keluarganya duduk. Secara bergantian setiap anggota keluarga mengelus kepalaku. Aku senang sekali. Aku pun memulai hidupku kembali dengan damai di rumah itu. Setiap hari aku lewati dengan bahagia, bersama keluarga yang kini merawatku tanpa pernah menyakitiku lagi. Aku sangat beruntung bisa berada diantara mereka.

Suatu hari aku merasa ada keanehan yang terjadi pada tubuhku. Badanku demam, tubuhku lemah, bahkan makanan yang selalu aku santap dengan lahapnya pun kini tak terasa lagi dalam tenggorokanku. “ Apa yang terjadi padaku ? “ . Seluruh anggota keluarga itu sepertinya menyadari keadaanku yang mulai melemah.   
Tanpa henti mereka menyuguhkan berbagai macam makanan di depanku, namun aku tidak merasa lapar sama sekali. Aku melihat tatapan mereka begitu sedih. Aku tak sanggup melihatnya, sehingga aku memutuskan untuk keluar dari rumah itu.

Dengan tenaga yang tersisa aku berjalan ke arah sebuah rumah di ujung jalan. Aku pun berdiam diri di depan rumah itu. Namun ternyata gadis itu menemukanku, dia pun membawa diriku kembali ke rumahnya dan menyuguhkan makanan-makanan lezat dihadapanku, namun percuma saja, kini aku sudah pasrah .

Malam harinya tanpa diketahui gadis itu dan anggota keluarganya, aku keluar dari rumah lagi dan hendak menuju ke rumah di ujung jalan. Namun ditengah perjalanan      ke sana, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya dan aku tak kuasa untuk berlindung ke suatu tempat. Aku terdiam ditengah hujan yang deras itu. Tubuhku pun dibasahi air hujan, badanku terasa dingin sekali. Aku ingin berlari kembali ke rumah gadis itu namun tenagaku kini sudah habis, tubuhku sangat lemah. Aku hanya bisa mengenang saat-saat indah bersama gadis yang telah merawatku itu beserta keluarganya. Aku hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi padaku nanti.

Beberapa saat kemudian aku tersadar dari lamunan indahku. Kini air hujan telah menggenangi jalan yang aku pijak, dan semakin lama tubuhku terendam oleh air itu. Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Aku tidak kuat bertahan melawan arus air yang kini semakin kuat kurasakan mendorong tubuhku. Pertahananku pun runtuh. Aku terseret mengikuti arus air hujan itu dan terjatuh ke dalam selokan. Aku meronta-ronta agar dapat keluar dari sana. Namun karena arus yang sangat deras dan kekuatanku yang kini tak tersisa sedikit pun, aku tenggelam di dalam selokan yang airnya sudah melebihi tinggi badanku. “ Oh majikanku, tolong maafkan aku yang hingga akhir hayatku ini, tidak dapat membalas semua kebaikanmu padaku. Aku hanya dapat berdoa kepada sang pencipta agar kau dan keluargamu dapat diberi rahmat oleh-Nya. Semoga kelak kau akan mendapatkan peliharaan yang lebih baik dariku “ Kataku sambil menutup mata dan tenggelam bersama air hujan.  

Selasa, 21 Juni 2011

Sera's Series : A Misterius Guy

Sera's Series : A  Misterius Guy
Author By Distiwan


Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Met pagi temen2 semua, apa kabarnya dirimu ?? Hmm hari ini disty mau berbagi sedikit cerita ...Yuk kita simak bersama....Rencananya mau disty buat cerita berbeda dengan tokoh yang sama...hehe...

Seperti seorang anak ilang, Sera menunggu dengan sabar disebuah bangku di kampusnya. Dia menunggu kedatangan dosen pembimbingnya yang sejak dari tadi pagi tidak menampakkan batang hidungnya. 

Sambil menghela napas panjang Sera mengambil HP dari saku celananya. "Hmm sudah jam 13.00" gumamnya. Sera menengok kanan - kiri sambil memperhatikan mahasiswa yang sedang mondar-mandir sejak tadi. Ada yang sedang menunggu jam ujian dimulai (maklum hari ini adalah minggu kedua pelaksanaan ujian akhir semester), ada yang sedang buru-buru karena sudah telat masuk ujian, dll. 

Ditengah kebosanan menunggu Sera pun memutuskan untuk bermain game catur di Hpnya. "Ah...kalah lagi" serunya setelah sekian kali kalah melawan musuh dalam game tersebut. Saking asyik bermain tanpa sadar, seseorang datang ke arah Sera. Tanpa basa basi cowok itu duduk di samping Sera. Tentu saja Sera kaget, karena tidak biasanya ada orang yang duduk sebangku dengannya kecuali dia adalah orang yang Sera kenal. Namun tentu saja Sera tetap membisu tanpa menunjukkan kekagetannya pada orang itu. "Kan lucu kalau tiba2 teriak atau bangun dari tempat duduk hanya karena kedatangan sesesorang ?" batinnya.

Beberapa menit kemudian pemuda itu mengambil sebuah snack dari dalam tasnya. "Mau ?" tanya orang itu seraya menawarkan kepada Sera. "Tidak Terima kasih" jawab Sera singkat sambil tersenyum. "Hmm apa ini ? siapa orang ini ? Kenapa tiba-tiba duduk disampingku dan tiba-tiba menawarkan snack padaku? "tanya Sera dalam hati dengan penuh kecurigaan, sambil memperhatikan pemuda itu yang sdang melahap makanannya.

"Aku pergi dulu ya" kata pemuda itu kemudian. "Iya" jawab Sera yang masih bingung. Ditengah kebingungannya Sera cuma bisa terdiam menatap orang itu dari kejauhan yang tentu saja masih menyisakan ribuan tanya di otaknya. Siapa dia? Apa aku kenal ? dll...(maklum Sera mempunyai sifat pelupa tingkat tinggi, yang salah satunya adalah susah untuk mengingat nama atau pun wajah orang-orang yang pernah ditemuinya, hehe)

Masih dengan ribuan tanya tentang orang itu, tiba-tiba teman Sera muncul. "kamu ngapain disini ?" tanya teman Sera yang seperti biasa Sera sendiri tidak tahu siapa namanya. "lagi nunggu bu Tia (dosen pembimbing Sera)" jawab Sera singkat. "ibu Tia tidak masuk hari ini, kata pengajaran dia sedang keluar kota" jelas orang itu.  " wah terima kasih infonya" kata Sera.
Mengetahui dosen yang ditunggunya tidak akan datang, Sera pun langsung meninggalkan kampus tercintanya. Tentu saja masih menyisakan tanya tentang pemuda yang ditemuinya tadi. "mungkin saja orang itu hanya ingin menunjukkan rasa sopannya sehingga menawarkan aku snacknya" pikir Sera yang sudah tidak memperdulikan rasa penasarannya terhadap pemuda itu.

But who know ? Apakah Sera akan bertemu orang itu lagi atau tidak ? karena kisah Sera baru saja dimulai hari ini. Tak ada yang akan tahu bagaimana kisah Sera selanjutnya, termasuk Disty sendiri xixiixixi....

Attention : This is just for fun. Jika ada kesamaan cerita dan tempat itu hanya kebetulan semata. I hope you like this ^_^



 

Jumat, 17 Juni 2011

Memories of My First Cerpen " Ayahku Pahlawanku"

Memories of My First Cerpen " Ayahku Pahlawanku"
Author By Distiwan



Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Met malam temen2 Disty yang berada dimana saja N lagi ngerjain apa saja. Gimana kabar kalian hari ini ? Apakah capek karena kerjaan ? Atau kah sedang santai bersama keluarga di rumah ? Hmm whatever you do now, i hope this stories can make you happy ^_^ . Cerpen ini pernah aku publish di salah satu blog disty . But  karena saat ini Disty lagi kangen2nya to My Father, jadi aku ingin membaginya disini bersama temen2 semua yang mungkin saat ini sedang bersama ayahnya dirumah....Yuk kita simak bareng2 cerpen Disty yang satu ini...^_^

Assalamu alaikum..” terdengar sebuah suara sambil mengetuk pintu sebuah rumah. Rumah yang beratapkan seng dan berdindingkan semen berwarna biru yang terletak sebelah kiri jalan. “ Wa alaikum Salam Warohmatullahi Wabarakatuh, “ jawab seorang wanita dari dalam rumah, yang ternyata adalah nyonya rumah tersebut. "Wah, bapak sudah pulang . Kok malam sekali pak ? “ tanya wanita tersebut kepada sosok pria yang jangkung berkulit kecolatan dan lumayan tampan itu. “ Maaf, bu. Tadi ada rapat tiba-tiba dan baru saja selesai “ jawab pria tersebut . 


Seorang anak segera berlari keluar dari kamarnya ketika mendengar pembicaraan ayah dan ibunya . Seorang anak perempuan berusia 5 tahun yang mengenakan baju berwarna hijau kotak-kotak yang terlihat sangat manis jika tersenyum. Anak perempuan yang bernama Tia itu, segera memeluk ayahnya dengan sangat erat dan berkata “ Ayah, terang bulan pesananku mana ? “ Tanya anak tersebut. "Maaf ya nak, ayah lupa. Apalagi ini sudah malam, belinya besok saja ya ? “ kata bapak itu dengan ramah kepada anak tercintanya.  "Gak mau, Tia maunya sekarang “ kata anak itu sambil merengek rengek. 


Melihat anak kesayangannya yang terlihat sangat sedih karena tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, akhirnya sang bapak pun dengan segera mengeluarkan motornya kembali, sambil berkata “ Tia, jangan menangis lagi ya ? ayah akan membelikan terang bulan buat Tia “ kata sang ayah dengan senyum hangat kepada anaknya. 


Dengan tubuh sempoyongan karena lelah, bapak itu mulai menyalakan motornya. Udara malam yang sangat dingin mulai terasa ditubuhnya, seolah sedang menertawakan dirinya yang tak berdaya ketika melihat air mata buah hatinya itu. 


Ia mengendarai motornya menuju suatu tempat yang biasanya menjual terang bulan, namun nihil 
usahanya sia-sia karena sekarang sudah pukul 10 malam, jadi wajar saja jika warung tersebut sudah tutup. 


Kemudian ia melanjutkan perjalanannya menuju ke tempat lainnya, sambil berdoa agar tempat itu masih terbuka. Seperti warung sebelumnya, warung ini pun juga tidak menampakkan adanya kehidupan, sudah kosong melompong hanya tersisa sampah-sampah berserakan dimana-mana. 


Bapak itu mulai putus asa, dalam ingatannya hanya tersisa satu tempat lagi. Apakah warung tersebut juga sudah tutup ? pikirnya. Namun mengingat wajah bahagia sang anak tercinta bila ia datang membawa pesanannya, membuat semangatnya tumbuh lagi. 


Dengan semangat yang menggebu-gebu ia pun menancap gas dan menaikkan kecepatan motornya, berharap agar ia tidak terlambat tiba disana. Bapak itu, menancapkan gas hingga spidometer menunjukkan angka 110. Kecepatan yang sungguh berani dimalam yang gelap dan terlihat sunyi ini.


Dari kejauhan dia melihat bahwa warung terakhir yang menjadi harapannya masih terbuka, ia pun segera menuju kesana. "Pak, beli terang bulannya satu “ kata sang bapak ketika telah 
tiba diwarung itu. "Ini pak “ kata si penjual sambil menyerahkan terang bulan itu kepadanya. 

Perasaannya menjadi sangat senang, terbayang olehnya wajah bahagia Tia ketika melihat dirinya datang dengan membawa terang bulan itu. Dengan semangat 45 ia pun mulai menyalakan motornya lagi dan mulai menancapkan gas. Selama perjalanan pulang ia terus membayangkan wajah senang Tia ketika menikmati terang bulan itu, yang membuat ia semakin bersemangat hingga tanpa sadar tangannya menambah kecepatan motornya menjadi maksimum. 



Udara malam yang sangat dingin pun mulai menyelimuti seluruh tubuh sang ayah, namun tak ada artinya lagi kini dia hanya berpikir untuk segera tiba di rumah dan memberikan terang bulan ini kepada anaknya. 


Saking senangnya memikirkan hal tersebut, dia tidak menyadari bahwa……..” Brrraaak….” tabrakan pun terjadi. Pandangannya nanar, tatapan kosong melompong, darah bercucuran dari tangan dan kaki , tubuhnya terdiam kaku, entah karena kedinginan atau kah karena kesadarannya mulai hilang ?? Entahlah aku tak tahu… ?  


Suara raungan motor yang tergeletak tidak begitu jauh darinya mulai semakin samar terdengar ditelinga…” Apakah anda tidak apa-apa ? “ terdengar suara seseorang yang semakin lama semakin jelas. Ketika ia membuka mata tampaklah wajah-wajah yang tidak dikenalinya sedang mengerumuni dirinya. Kesadaran sang bapak mulai pulih, ia pun segera menegakkan badannya. Tanpa memperdulikan perkataan orang-orang yang mencemaskan keadaannya saat itu, ia malah memungguti terang bulan yang kini berceceran di tanah. Satu demi satu kue tersebut ia masukkan ke dalam kantong plastik . Tentu saja hal ini membuat siapa saja yang melihatnya menjadi heran bukan ? Mengapa tidak, disaat ia mulai sadar kembali, dengan sisa-sisa tenaga dan tubuh yang sempoyongan, dia malah memungguti kue tersebut. Sungguh sesuatu yang diluar dugaan. 


"Pak, sebaiknya anda ke rumah sakit saja ? Apa perlu saya menelpon ambulance ?“ tanya seorang pemuda yang sedang memberdirikan motor sang bapak. "Tidak perlu nak, saya akan ke rumah sakit sendiri “ jawab sang bapak ketika ia telah selesai mengumpulkan kue-kue yang berserakan tadi. 

Dengan mantap ia menyalakan kendaraannya lagi, namun kali ini dia hanya melajukan motornya dengan kecepatan 20. Ia hendak menuju ke rumah sakit. Sekitar 15 menit kemudian….



” Apa yang terjadi pak ? “ tanya seorang dokter dengan nada khawatir . “ Ah ini.. Tadi saya kecelakaan “ jawab sang bapak sambil nyengir. "Sepertinya luka-luka ini perlu dijahit, saya ambil obat bius dulu “ "kata sang dokter seraya mengambil sebuah suntik dari dalam lemari. 


Tak lama kemudian sang dokter pun menyuntikkan obat bius tersebut, namun apa yang terjadi ? Obat itu ternyata tidak berpengaruh sama sekali kepada sang bapak. Sekali lagi dokter menyuntikkan obat yang sama, namun nihil tidak menghasilkan apa-apa. 


" Langsung dijahit saja dok “ kata bapak tersebut karena dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan anaknya. Setelah selesai dijahit, sang bapak pun pamit kepada si dokter dan tanpa menunggu lama-lama lagi, dengan masih dalam pengaruh obat bius , ia pun menancapkan gas motor bebeknya menuju rumah. Kira-kira 15 menit berlalu, ia pun tiba di rumah tercinta. 


"Ayah…..ayah..” teriak Tia dengan riang gembira ketika melihat sang ayah. Dengan tampang yang lugu tanpa mengetahui tentang kecelakaan itu, Tia pun segera mengambil kantong plastik berwarna hitam yang tergantung di motor. 


Senyum bahagia terpancar dari wajah sang ayah disaat Tia mulai memasukkan kue terang bulan yang telah dibelikan dengan penuh pengorbanan dirinya. Baginya kecelakaan yang baru saja dialaminya tak berarti apa-apa bila dibandingkan dengan senyuman manis yang ia dapatkan dari bibir mungil putri semata wayangnya itu. 


"Sungguh ayahku….pahlawanku….!!!". Mungkin itu adalah kata-kata yang akan terucap dari bibir sang buah hatinya ketika ia beranjak dewasa………Tamat ^_^



That's My Memories Cerpen about My Father...I Miss Him so much. Of course My mother, My brother N Sister too...O ya bagaimana perasaan kalian setelah membaca cerpen di atas ? Apakah perasaan kalian sama seperti tokoh Tia yang merasa bahwa ayahnya is a hero ? 

Kamis, 16 Juni 2011

Is Him My SoulMate ?

Is Him My SoulMate ?
Author By Distiwan

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Met sore temen2 ^_^ . Apa kabar semuanya? Lagi pada ngapain? Hari ini mau berbagi cerpen yang Disty buat beberapa hari lalu, but maybe kurang menarik. Disty cuma mau berbagi saja dengan temen2, yaa kali ja ada yang bisa kasih kritik N saran buat cerpen ini ^_^ . OK Slamat menikmati :P

“Ayah kenapa menjilati tanganku” entah sejak kapan Ayah Sera menjilati tangan anak gadisnya itu. Dan makin lama makin menikmatinya seolah-olah tangan anaknya itu seperti sebuah makanan.

Sera mulai ketakutan, sambil meronta-ronta dia hendak melepaskan tangannya dari sang Ayah. Namun apa daya tenaga dirinya tak cukup kuat untuk melawan ayahnya. Jangankan berhasil meloloskan tangannya menggerakkan badannya saja dia tidak kuat, dia betul-betul lemah dibanding sang ayah.

Dalam ketakutannya dia menyadari bahwa mata ayahnya mulai berubah. Iya, berubah menjadi merah. “Apa yang terjadi ? “ bantinnya bertanya-tanya.

Entah mengapa tiba-tiba saja tangannya terlepas dari genggaman sang ayah. Tanpa pikir panjang lagi Sera pun melarikan diri dari ayahnya, dari rumah tercintanya. Terus dan terus berlari menjauh dari sang ayah. Tentu saja ayahnya tidak berdiam diri begitu saja. Dia pun terus mengejar Sera.

Dia berteriak-teriak dan para tetangga pun mulai berdatangan dan membantunya untuk menjauhkan dirinya dari sang ayah yang kini makin brutal. Orang-orang yang bahkan menahan sang ayah malah terpental saat hendak menangkapnya. Sementara orang-orang yang tengah bersama Sera yang menemani dia untuk melarikan diri, juga mulai kelelahan. Mereka masuk ke sebuah rumah sang warga, namun rumah itu terkunci. Mereka mencoba membukanya dengan berbagai macam cara namun tak bisa terbuka. Kini sang ayah sudah semakin dekat, dengan mata merahnya yang kini makin membara.

Pada detik-detik yang menegangkan itu, pintu pun berhasil didobrak. Sera dan para warga lainnya masuk dengan tergesa-gesa. Kira-kira ada sekitar 6-7 orang warga yang ikut dalam penyelamatan Sera itu.

Mereka takut, mereka gemetar, begitu pun juga Sera. Ayah Sera makin dekat dan makin dekat dengan pintu. Para warga mencoba menutup dan menahan pintu itu dengan tangan serta badan mereka agar tidak terbuka. Namun tenaga mereka tidak cukup kuat. “Apa yang terjadi ? “ Sera membatin. "Padahal sudah jelas ayahnya hanya seorang diri dan para warga cukup banyak. Tapi mengapa pintunya mulai membuka akibat dorongan sang ayah ? “ . Sera makin takut.

Beberapa detik kemudian para warga terhempas bersama pintu rumah itu. Mereka jatuh bergelimpangan di lantai. Penuh dengan darah dan tubuh yang tak berdaya.

Kini Sera hanya tinggal pasrah melihat ayahnya dengan sangat takut yang makin lama makin mendekati dirinya.

Tiba-tiba semua nampak silau dimatanya dan Sera muncul disuatu tempat. Tampak seperti sebuah halaman sekolahnya saat SD (Sekolah Dasar) dulu. “Aku dimana ?“ Batinnya.

Dan sang ayah pun juga tiba-tiba muncul dari kejauhan. Sera mulai berlari lagi. Walau pun dia sendiri tidak tahu dia berada dimana. Dia terus berlari sambil berteriak-teriak minta tolong pada orang-orang disana. Namun tiada satu orang pun yang memperdulikannya. Didepannya dia melihat ada sekumpulan pemuda berpakaian hitam tengah duduk berjejeran. Dia berlari ke arahnya. Tapi tak ada satu pun yang mau menolongnya. Saat dia hendak pergi tiba-tiba ada yang menarik tangannya.

Sera berontak, karena dia berpikir bahwa orang itu adalah ayahnya. Orang itu pun makin keras menarik tangannya hingga Sera terduduk disamping orang itu. Nampak di depan matanya sosok seorang pemuda seusianya yang nampak gagah dengan jaket kulit hitamnya. Orang itu menatap jauh ke arah ayahnya.

“Tenanglah aku akan melindungimu” kata orang itu dengan tetap menggenggam tangan Sera dengan erat. Dag Dig Dug. Apa ini ? Jantung Sera mulai derdetak tak beraturan. Entah karena terpesona atau merasa lega karena ada yang mau menolongnya.

Ditengah pertengkaran hatinya tentang orang itu. Sang ayah tiba-tiba sudah berada dihadapan mereka. Sera kaget, dia ingin berdiri untuk melarikan diri. Namun pemuda itu tidak mau melepaskan tangannya. Dia malah berkata “ Tenang, kau aman bersamaku”

Ditengah kebingungannya dia pun tiba-tiba sudah berada ditempat yang asing lagi. Seperti sebuah gang yang luas. Disana ada pemuda itu lagi dan tangannya masih menggenggam erat tangan Sera.

Sementara diujung jalan sang ayah dengan pakaian hitamnya mulai melangkah ke arah mereka. Ada sesuatu yang berkilau dimata Sera. Sang ayah makin mendekat dan kini dia pun tahu bahwa yang terlihat berkilauan dengan jelas itu adalah gigi sang ayah. Seperti gigi taring yang sering dilihatnya difilm-film drakula. “Ada apa ini ? Kenapa ayahku mempunyai gigi taring ? “ gumamnya. “ Dia adalah seorang drakula “ kata pemuda tadi dengan mantap.

Tiba-tiba sang ayah mulai terbang ke arah mereka. Hendak menusuk mereka dengan kuku-kuku tangannya yang entah bagaimana muncul, sangat panjang dan tajam. Disaat sang ayah makin dekat…makin dekat…

“Tidak…..” Sera terduduk. Kini dia berada di tempat lain lagi. Namun dia tidak asing dengan tempat itu. Dia menengok ke kanan-kiri. Ini kamarku. “Kenapa aku ada disini ?” . Dengan segera dia mulai keluar kamar mencari-cari sang ayah. Di meja makan dia menemukan sang ayah tengah menyantap makanannya dengan lahap dan tentu saja tanpa ada mata merah dan gigi taring layaknya seorang drakula.

Spontan dia pun sadar kalau itu cuma mimpi. “Tapi siapa orang itu ? “ tanyanya dalam hati ketika mengenang mimpi yang baru saja dia alami. Tanpa sadar jantungnya mulai berdetak lagi. Perasaannya dimimpi itu persis sama dengan mimpi dahulu. Dimana saat itu dia melihat seorang pemuda dengan pakaian hitamnya tengah membelakanginya. Dalam keadaan yang remang-remang dia tidak dapat melihat dengan jelas wajah pemuda itu. Namun kenapa dia merasa yakin bahwa pemuda pada mimpinya tadi adalah orang yang sama dengan pemuda yang ada pada mimpi sebelumnya. Suaranya…Sera pun mulai mengenang suara pemuda itu yang terasa jelas ditelinganya. Begitu merdu, begitu tenang serta dewasa.

“Iya orang itu !!!” tiba-tiba dia mulai ingat kalau dia pernah bertemu dengan pemuda itu beberapa kali di sekolahnya. Saat mereka bertemu pemuda itu selalu tersenyum padanya. “Siapa pemuda itu ? Kenapa dia ada dalam mimpiku ? padahal biasanya aku tidak pernah memimpikan orang yang tidak begitu akrab denganku. Dan ada apa dengan hatiku, kenapa dari tadi terus saja berdetak tak menentu saat aku mengingatnya ?". Pertanyaan demi pertanyaan mulai bermunculan dalam benak Sera. Dan tentu saja dia sendiri tidak tahu jawabannya.

Keesokan harinya disekolah, Sera menceritakan tentang mimpinya itu pada sobat karibnya Lely. Dengan rasa penasaran dan antusias sobatnya mendengarkan mimpinya dengan mata berbinar-binar. Setelah Sera selesai menceritakan tentang pemuda itu. Lely hanya tersenyum nakal pada Sera. “Jatuh Cinta…Aku Jatuh Cinta…Cinta kepadamu…Sang penyelamat jiwaku…Walaupun dalam mimpi … “Lely menyanyikan lagu salah satu band favoritnya dengan mengubah sedikit liriknya, sambil tertawa menggoda Sera.

“Huuuuuu, kamu neh aku kan lagi serius. Jangan becanda gitu donk “ Sera mulai merajuk. “Hahahhhaa” Lely hanya tertawa. “BTW siapa orangnya Ser ?” tanya Lely penasaran. “Aku juga gak begitu inget siapa dia, tapi sepertinya aku pernah bertemu dengannya di sekolah ini” jawab Sera dengan yakin.

Hari-hari pun berlalu tanpa ada jejak dari sang pemuda dalam mimpi Sera. "Dimana aku bisa bertemu dengan pemuda dalam mimpiku waktu itu ? " katanya seraya menghela napas panjang. Kini Sera telah berada dipenghujung hari akhir sekolahnya. Iya Sera sedang berada dalam acara perpisahan dirinya, perpisahan siswa - siswi kelas 3.

Sambil menatap ke sekelilingnya, dia pun tersenyum sambil berkata "Ya, jika dia benar adalah Soulmate-ku tentu saja dia tidak akan kemana-mana bukan ?" . Kemudian Sera pun ikut bergabung dengan teman-temannya untuk mempersiapkan acara perpisahan mereka. Tamat ^_^

Smoga bisa menghibur temen2 ^_^, wassalam 


Rabu, 15 Juni 2011

See "total lunar eclipse" juni 16th 2011

See "total lunar eclipse" just juni 16th 2011
Author By Distiwan

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Met siang menjelang sore temen2 semua ^_^. Apa kabar kalian hari ini :) . O ya baru saja Disty nonton berita di Indosia* . Tahu gak beritanya tentang apa ?? Maybe temen2 dah pada tw kali sebelum Disty tw hehe...Beritanya tentang Gerhana Bulan Total...Hmm menarik bukan ?? N tw gak yang lebih menarik lagi, kalau gerhananya terjadi besok dini hari tepatnya tanggal 16 juni 2011 mulai jam 01.25 WIB hingga 05.04 WIB, sementara puncak gerhana totalnya terjadi selama 100 menit mulai dari pukul 02.25 sampai pukul 03.14 WIB, dimana bulan akan tertutup penuh.

Ini merupakan gerhana bulan terlama loh sepanjang 100 tahun (1 abad) terakhir. Wah jarang2 loh dapat menikati momen seperti ini. Hmm smoga besok pagi cerah ya, biar kita bisa melihatnya bersama2 ^_^.

Btw temen2 dah pada tw belum apa seh gerhana bulan itu ?? Disty penasaran juga seh tentang artinya Cz udh lupa ma pelajaran pas SMP n SMA dulu hehe. So Disty nanya ke Mbah google, N dapet  definisinya menurut WIKI, Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Jadi begitu ceritanya temen2 hehee...

O ya peristiwa ini juga akan disiarkan secara streaming di website resmi depkominfo N bossca . So jangan ampe ketinggalan peristiwa langka ini ya Guys ^_^ . 
Smoga bermanfaat :) 

Sumber : internet (saking banyak sumber jd bingung lw mesti disebutin satu2 hahaha)



Selasa, 14 Juni 2011

KoreaMu

KoreaMu
Author By Distiwan

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Met malam temen2. Halo semua udah berapa hari ya kita gak jumpa ^_^ . Pada udah makan belum?? Hmm lw Disty belum neh, entar ja maemnya hohoho....

O ya mlm ne Disty mau berbagi aplikasi menarik buat temen2. Aplikasi ini Disty buat sendiri, hehhe...Namanya "KoreaMu". Kenapa ya namanya ada kata2 korea ?? Hmm yaa soalnya aplikasi ini tentang mencari nama temen2 dr tanggal kelahiran masing2, nah trus entar keluar deh hasil nama temen2 dalam bahasa korea :P

O iya perlu diingat ini cuma sekedar maen2 loh :) . OK yuk download programnya disini . Nah bagi temen2 yang tertarik untuk belajar source codenya bisa Download disini . 

O iya Disty lupa, aplikasi ini ditujukan buat mobile atau HP. So lw temen2 mau jalanin di PC gak bisa, kecuali temen2 punya emulator HP di PC masing2 ^_^ . Smoga bermanfaat , met maem buat yang belu maem...hohoho Disty mau nyari nasgor (Nasi Goreng) dulu cz Lapeeeeeeeer hahay :P

Jumat, 10 Juni 2011

Musik In My Live

Musik In My Live
Author By Distiwan

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Met malam all ^_^ , wah udah lama bgt gak berjumpa dengan temen2 semuanya ^_^ . Nah malam ini Disty mau berbagi info buat temen2. Maybe temen2 udh pada tw kali ya :P . 

Critanya kmaren Disty iseng2 masuk google buat nyari bahan skripsi, eh pas masuk kok ada tampilan menarik ya, ada gitar2an hehehe . So Disty maen2 deh dengan asyiknya, wkakkaka kayak anak kecil ja. Yo gpp lah asal happy. Nah biar gak lama2 lagi ini aku kasih linknya Google Doodle . Nah hasil yang kita mainkan bisa kita dengerin lagi loh Guys. neh salah satu contoh yang aku mainin Contoh hasil musiknya .

wah ternyata keberadaan google doodle ini ada untuk memperingati ulangtahun ke 96 Les Paul. Maybe temen2 bisa baca sendiri disini . Cz bisa pake keyboard juga maininnya ^_^ . 

OK nah selain google doodle di atas, Disty juga nemu Keyboard online , silahkan mencoba disini . Tapi jangan lupa untuk membaca petunjuk pemakaian lewat keyboard PC temen2 ya biar lebih nyaman mainnya.
Kmaren Disty sempat mainin lagu "Indonesia Tanah Air Beta " hehehe...pengennya seh lagu "bunda" yang dinyanyiin Melly Goeslow, tapi gak nemu2 kuncinya. So maen yang ada ja deh ahhahhaa

Smoga bermanfaat yap ^_^ 

Artikel Native

Iklan Display

Iklan Multiplex

Tanyakan apapun pada Artificial Intelligent (AI) ChatGPT

 Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Halo semua sahabat Disty, lama tak berjumpa sudah sekian tahun Saya fakum dari dunia per-blo...

Iklan Feed